Sabtu, 12 September 2015

SEJAK 1961 DAENG MILLE MEMAINKAN MUSIK TRADISI MAKASSAR


            Pria stengan paruh baya ini merupakan seniman dari kabupaten takalar Sulawesi selatan, yang sudah melalang buana diluar negeri berkat kemampuannya dalam manabuh gendang Makassar, bakat ini sudah diwariskan oleh orang tua dg mille sejak beliou lahir,dan sekarang dia mewarisi tradisi turun temurun itu kepada anak cucunya yang selalu mengikuti daen mille dalam setiap pentasnya. Tanpa merubah music dan tarian pakarena samborita, dg mille beserta keluaganya bisa terkenal higga mendapatkan pujian  manca Negara.
            Pakarena samborita adalah musik ciri khas yang selalu dimainkan daeng mille, pakarena yang berarti permainan dan samborita yang berarti sahabat dalam kampung. Jadi makna lagu pakarena samborita adalah lagu hiburan atau permainan untuk sahabat dalam kampung yang pergi merantau dan kembali ketika kita telah tiada.
            Beruntunglah saya bersama teman-teman dari fakultas seni dan desain prodi sendratasik angkatan 2011 dapat langsung mengundang daeng mille di pallangga kabupaten gowa dalam rangka final mata kuliah kritik seni. Suatu kesyukuran bagi teman-teman fakultas seni dan desain dapat menyaksikan langsung pertunjukan seni daeng mille menabuh gendang Makassar. Dengan durasi waktu yang sangat panjang kurang lebih satu stengah jam daeng mille menabuh gendang dengan penuh power dan semangat.
            Meski dengan pencahayaan dan tata panggung yang tidak memadai,daeng mille dan anak-anaknya dapat menampilkan performance yang menarik,ditambah suara alat tiup Sulawesi selatan yaitu pui-pui dengan nadanya yang sangat sakral,membuat penonton merasa seperti dibawa kejaman kerajaan. Karna memang didalam unsur musik pakarena samborita mengandung unsur yang sangat sakral, yang dahulu sering digunakan untuk upacara kerajaan. Tapi sakarang sudah berbeda karena dipengaruhi oleh jaman modern music pakarena samborita selalu dimainkan diacara pernikahan dan perkawinan yang disajikan dengan sangat menarik karena kita bias melihat gerakan para pemain gendang yang kocak, sehingga mengundang tawa dari para penonton.


Sebenarnya masih banyak yang aku ingin tulis tapi saya terkendala dibahasa,aku belum terlalu paham dengan bahasa Makassar, sedangkan  daeng mille sering menggunakan bahasa Makassar, ketika aku mewawancarai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar