Pria stengan paruh baya ini merupakan seniman dari
kabupaten takalar Sulawesi selatan, yang sudah melalang buana diluar negeri
berkat kemampuannya dalam manabuh gendang Makassar, bakat ini sudah diwariskan
oleh orang tua dg mille sejak beliou lahir,dan sekarang dia mewarisi tradisi
turun temurun itu kepada anak cucunya yang selalu mengikuti daen mille dalam
setiap pentasnya. Tanpa merubah music dan tarian pakarena samborita, dg mille
beserta keluaganya bisa terkenal higga mendapatkan pujian manca Negara.
Pakarena
samborita adalah musik ciri khas yang selalu dimainkan daeng mille, pakarena
yang berarti permainan dan samborita yang berarti sahabat dalam kampung. Jadi
makna lagu pakarena samborita adalah lagu hiburan atau permainan untuk sahabat
dalam kampung yang pergi merantau dan kembali ketika kita telah tiada.
Beruntunglah
saya bersama teman-teman dari fakultas seni dan desain prodi sendratasik
angkatan 2011 dapat langsung mengundang daeng mille di pallangga kabupaten gowa
dalam rangka final mata kuliah kritik seni. Suatu kesyukuran bagi teman-teman
fakultas seni dan desain dapat menyaksikan langsung pertunjukan seni daeng
mille menabuh gendang Makassar. Dengan durasi waktu yang sangat panjang kurang
lebih satu stengah jam daeng mille menabuh gendang dengan penuh power dan
semangat.
Meski
dengan pencahayaan dan tata panggung yang tidak memadai,daeng mille dan
anak-anaknya dapat menampilkan performance yang menarik,ditambah suara alat
tiup Sulawesi selatan yaitu pui-pui dengan nadanya yang sangat sakral,membuat
penonton merasa seperti dibawa kejaman kerajaan. Karna memang didalam unsur
musik pakarena samborita mengandung unsur yang sangat sakral, yang dahulu
sering digunakan untuk upacara kerajaan. Tapi sakarang sudah berbeda karena
dipengaruhi oleh jaman modern music pakarena samborita selalu dimainkan diacara
pernikahan dan perkawinan yang disajikan dengan sangat menarik karena kita bias
melihat gerakan para pemain gendang yang kocak, sehingga mengundang tawa dari
para penonton.
Sebenarnya masih banyak yang aku ingin
tulis tapi saya terkendala dibahasa,aku belum terlalu paham dengan bahasa
Makassar, sedangkan daeng mille sering
menggunakan bahasa Makassar, ketika aku mewawancarai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar