Sabtu, 12 September 2015

TARI INDONESIA DIFORUM DUNIA


            Posisi tari Indonesia di forum dunia dapat dilihat dari tulisan para praktisi tari terkemuka  new york yang serimh disebut sebagi kota tari dunia masa kini,tentang penampilan seniman-seniman kita selama dua tahun terakhir.
Deborah jowit dimedia yang sama ,2 april 1991 menyanjung suguhan tari aceh dan minangkabau dari rombongan kias. jowis menilai karya-karya gosmiati suid yang digarap berdasar atas gerak pencak silat minangkabau sebagai contoh keberhasilan garapan tari indigeneus , asli yang sekaligus toh modern. Apa yang dibutuhkan oleh gusmiati suid dari kontaknya dengan bentuk tarian diluar tradisi minang adalah cara mengatur sebuah ensambel: bagaimana menata counterpoin dan desain-desain yang meruang sifatnya. Juga menjajarkan sekelompok penari yang tak bergerak dengan kelompok lain yang melintas ruang.tetapi perbendaharaan gerak yang dipakainya hamper seluruhnya digali dari pecak silat minang dan bentuk-bentuk local lainnya.
            Deretan nama penari dan piñata tari Indonesia yang sukses diforum dunia masih dapat direntangkan panjang.pengiriman rombonga tari dari nusantara ke luar negeri bukan hanya terjadi kini,bahkan sejak seabad lampau. Namun, bila dijaman colonial para penari lebih sebagai barang “eksotik” atau sarana promosi mereka kini aktif sebagai pribadi seniman kreatif. Jejak panjang terbentang meliku diblakang mereka.
Rumit berliku
            Rombongan tari ‘indonesia’ pertama yang tampil diforum dunia sangat boleh jadi adalah rombongan pemusik dan penari jawa yang dikirim oleh pemerintah hindia belanda ke Chicago world’s fair(Columbian exposition), 1893. Exposisi yang diselenggarakan dalam rangaka konferensi antara agama sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakan amerika terhadap kepercayaan dan filsafat oriental itu menampilkan sebuah tiruan  ‘desa jawa’ lengkap dengan seperangkat gamelan dan tarian srimpi,selain juga menampilkan opera piking ,”rumah teh” dan music dari jepang,pemain sitar dari india serta tarian-tarian dan music rakyat dari lautan selatan ,Algeria , mesir, Tunisia, turki dan syiria. Diduga dibalik “pemeran kebudayaan” tersebut terselip pesan dagang untuk mempromosikan hasil perkebunan hindia-belanda, terutama kopi jawa. Itulah sebabnya hingga kini dibeberapa tempat diamerika,kata java berarti kopi.
            Diawal kemerdekaan , posisi seniman tari Indonesia diforum dunia membalik. Mereka tak hanya main lagi diforum “pasar malam,” tapi naik kepentas professional.ini dibuktikan oleh rombongan tari bali pimpinan john coast (1952) yang tampil dilondon dan broadway, new York. Saying tradisi ini tak berlanjut.
            Semasa orde lama,pengiriman rombongan tari diluar negeri hampir seluruhnya diprakarsai oleh pemerintah untuk tujuan politik: menjalin pershabatan atau untuk promosi dagang.program “variety show” ditata untuk mencerminkan kebhinekaan kita dengan slogan “dari sabang sampai merauke”. Pada akhir tahun 1950-an Indonesia mulai mendapatkan perhatian dari yayasan-yayasan asing dibidang budaya seperti ford dan Rockefeller yang dengan bantuannya mempengaruhi perkembangan tari kita. Di tahun 1957,dua penari muda bagong dan wisnu wardana mendapat biasiswa untuk belajar menari sepanjang musim panas diskolah studio Martha graham di amerika serikat
Angin baru tim
            Angin baru berhembus saat pusat kesenian Jakarta “taman ismail marzuki” (TIM) berdiri tahun 1968. Hadirnya berbagai pertunjukan dunia di TIM memungkin khalayak tari yang yang lebih luas berinteraksi. Pertemuan antara seniman-seniman tari dengan berbagai latar budaya,workshop tari antara penari kita dengan piñata tari dari luar negeri memacu pertumbuhan dan mendewasakan citra tari Indonesia di forum dunia. Di TIM, bukan hanya tari jawa, bali, dan sunda, tetapi juga tarian-tarian minangkabau, aceh, dan melayu mendapat kesmpatan untuk berkembang.
            Tahun 1974, didukung oleh 33 penari dan pemusik jawa dan bali,sardono membawa dongeng dari dirah sebulan main di gaite lyrique, paris dan sebulan berkeliling ke belanda, italia, Denmark, swiss, dan iran. Puja puji terus mengalir bagi sardono. Ia disebut penari kontemporer yang telah menemukan bahasa geraknya sendiri sejajar degna Martha graham dan Maurice bejart. Karya dinilai sebagai sintesa antara sebuah peradaban (Indonesia) dengan kepribadian yang kuat dan kebebasan yang menjadi cirri dari teater barat. Di italia ide-ide sardono bahkan dibandingkan dengan ide-ide sutradara film terkenal fellini. Dalam kesempatan ini pulalah sardono bertemu tokoh-tokoh teater experimental peter brook dari perancis dan eugenio barba dari italia/Denmark.

            Dengan sukses besar itulah, eropa terbuka lebar bagi sardono. Tahun 1976 ia tampil difetival metamusik jerman, dan festival seni Persepolis, iran. Akhir-akhir ini sardono mulai memasuki festival seni di Asia: hongkong (1988) dan singapura (1988). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar